+ -

Pages

Rabu, 08 September 2010

Sinabung dipicu oleh curah hujan.


Laporan dari Vulkanologi Survei Indonesia menyebutkan bahwa adanya kemungkinan meletusnya Gunung Sinabung akibat curah hujan yang tinggi di daerah ini. Curah hujan dan cuaca ekstrim sering menjadi pemicu bencana akhir-akhir ini.

Memang saat ini kita perlu waspada dengan cuaca ekstrim yang mempengruhi perilaku fenomena-fenomena alam alainnya. Banjir serta longsoran mudah sekali dikenali akibat curah hujan ekstrim. Nah kali ini kita melihat bahwa curah hujanpun dapat memicu letusan.

  “Waduh pakdhe, Memang segalanya berasal dari Yang Di Atas ya ?”

Pemikiran ini didasarkan pada tidak dijumpai aktifitas magma sebelumnya. Salah satu gejala aktifitas magma adalah gempa-gempa volkanik sebelum terjadinya letusan. Lihat gejala aktifitas magma di Gunung Kelud disini : “Memonitor polah tingkah Gunung Kelud yg sedang kritis
Bagaimana terjadinya ?
Hujan sebagai pemicu


Curah hujan yang sangat tinggi akan menyebabkan presipitasi air hujan kedalam tanah meningkat tajam. Air dapat masuk secara cepat terutama apabila ada rekahan-rekahan.

  “Pakdhe, kalau hujan kan sejak dulu sudah ada. Kenapa Sinabung baru meletus sekarang?”:
D “Mungkin saja curah hujan kali ini sangat tinggi, Thole”.

Juga mungkin gempa-gempa akhir-akhir ini merekahkan dinding-dinding kepundan, shingga kali ini air masuk cukup banyak secara cepat dalam waktu cepat”.Air tanah yang masuk mendekati cerobong magma akan terpanaskan.



Ketika air masuk dan mendekati cerobong magma, tentusaja air ini akan terpanaskan dengan cepat. Air ini akan berubah menjadi uap air (steam) yang memiliki tekanan cukup besar.
Mirip seperti mesin uap yang menggerakkan kereta api uap, tenaga ini menjadi tenaga utama dalam letusan awal G Sinabung.



Tentu saja ketika terjadi letusan ini ikutan terlempar lava panas yang terlihat seperti batu membara dimalam hari.
Karena letusan ini melemparkan segala material termasuk debu-debu volkanik ini yang menyebabkan hujan abu.
Letusan Sinabung ini diperkirakan membentuk kubah lava baru.
Pada letusan ini juga membentuk erupsi ke samping seperti terlihat dibawah ini :


Dua Erupsi yang satu menyamping (Reuter)


Erupsi yang menyamping ini menunjukkan adanya zona lemah dimana menjadi tempat menyemburnya steam (uap panas). Salah satu kemungkinan cerobongnya tersumbat sehingga mencari rekahan kesamping.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, akibat letusan kedua terbentuk kubah baru di puncak Sinabung.Kubah baru ini dibentuk oleh magma yang membeku. Pembentukan kubah baru ini diharapkan bisa mengakibatkan penurunan aktivitas vulkanik Sinabung. Namun, PVMBG masih memerlukan sejumlah data untuk bisa menyimpulkan adanya penurunan aktivitas Sinabung.

  “Wah semoga saja bener kubah ini menurunkan aktifitas letusan, Pakdhe”

Memang menurut Pak Igan salah satu staf VSI, kalau lava sudah keluar biasanya letusan eksplosif akan terhenti dan erupsinya berupa efusif menjelang pendinginan. Informasi selanjutnya ternyata yang menyala di lereng tersebut adalah endapan lontaran batu pijar, nah kalau itu bukan leleran lava, maka letusan akan berlanjut sampai pasokan gas habis sehingga lava keluar atau menyumbat konduit baru letusan akan terhenti.
Sekarang tinggal keberanian tim lapangan untuk membuktikan apakah lava sudah keluar atau belum, ini perlu pengamatan lebih dekat tentunya perlu perhitungan dengan melihat dari tempat yang aman.


Perlu diteliti untuk gunungapi tipe B lainnya

Tentusaja perlu diselidiki lebih lanjut.  Apakah dugaan curah hujan sebagai pemicu ini benar. Karena implikasinya tentu menjadi sangat penting untuk kembali meneliti ulang gunung-gunung api tipe B.


Sumber info : Dongeng Geologi,  VSI www.vsi.esdm.go.id/ dan media lain.
5 Baca Online: Sinabung dipicu oleh curah hujan. Laporan dari Vulkanologi Survei Indonesia menyebutkan bahwa adanya kemungkinan meletusnya Gunung Sinabung akibat curah hujan yang tinggi di ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >