Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersuhu antara 9000 - 11000 C dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas (Vide F.F.Grouts, 1947 : turner & Verheogan, 1960 : H.Williams, 1962).
Magma sebagai larutan silikat alam mengandung semua ion-ion yang bakal membentuk semua mineral-mineral pembentuk batuan, namun mineral tersebut tidak terbentuk bersamaan karena tergantung pada fasa silikat dengan kondisi tertentu. Dalam arti mineral tertentu akan mengkristal pada temperatur dan kondisi tertentu.
Pada umumnya diterima pendapat bahwa magma asli bersifat basa (Dally, 1933 : Winkler Vide W.T. Huang, 1962). Tetapi sifat magma dapat dirubah menjadi magma dengan sifat yang lain, oleh proses-proses yang disebut :
- Hibridisasi : ialah pembentukan magma baru, karena pencampuran dua magma yang berlainan jenisnya.
- Sinteksis : ialah proses pembantukan magma baru karena proses asimilasi dengan batuan samping atau terlarutnya batuan asing kedalam magma.
- Anateksis : ialah pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman
yang sangat besar.Dari magma dengan kondisi tertentu ini, selanjutnya mengalami diperensiasi magnetik, ialah semua proses yang mengubah magma homogen berskala besar menjadi batuan beku denagn komposisi yang berfariasi (W.T. Huang, 1962).
Proses-proses tersebut antara lain :
- Fraksinasi : ialah pemisahan kristal dari larutan pada waktu terjadi pendinginan magma atau kristal-kristal pada waktu pendinginan magma tida dapat mengikuti perkembangan komposisi larutan magma yang baru. Proses fraksinasi ini merupakan proses diferensiasi yang paling utama.
- Gravitational Settling : ialah pengendapan kristal-kristal oleh gaya gravitasi, sehingga mineral yang berat akan memperkaya bagian dasarnya (waduk magma) dan posisinya berada dibawah mineral yang lebih ringan.
- Liquid Immissibility : ialah larutan magma yang mempunyai suhu dan tekanan tinggi, pada suhu rendah akan pecah menjadi fraksi larutan yang masing-masing membeku membentuk batuan yang heterogen.
Komposisi
Pada batuan beku mineral sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
Pada batuan beku mineral sering dijumpai dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
Mineral – mineral felsik ; tersusun atas silica dan alumina, umumnya berwarna cerah. Mineral tersebut antara lain : - Kwarsa - Plagioklas
- Ortoklas - Muskovit
- Ortoklas - Muskovit
Mineral – mineral mafik ; tersusun atas unsur – unsur besi magnesium kalsium, umumnya mineral - mineral ini berwarna gelap.
Mineral tersebut antara lain : - olivine - Piroksen
- hornblende - Biotit
Batuan beku berdasarkan genesa dapat dibedakan menjadi batuan beku intrusif (membeku dibawah permukaan bumi) dan batuan beku ekstrusif (membeku dipermukaan bumi). Disamping itu batuan beku juga dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Batuan beku volkanik.
Mineral tersebut antara lain : - olivine - Piroksen
- hornblende - Biotit
Batuan beku berdasarkan genesa dapat dibedakan menjadi batuan beku intrusif (membeku dibawah permukaan bumi) dan batuan beku ekstrusif (membeku dipermukaan bumi). Disamping itu batuan beku juga dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Batuan beku volkanik.
Biasanya mempunyai ukuran kristal yang relative halus, karena membeku dipermukaan atau dekat dengan permukaan bumi.
2. Batuan beku hipabisal.
Biasanya mempunyai kristal – kristal yang berukuran sedang atau percampuran antara kasar dan halus, karena membeku di dalam permukaan bumi.
3. Batuan beku plutonik.
Biasanya mempunyai kristal – kristal yang berukuran kasar, karena membeku jauh di dalam permukaan bumi.
Kelompok diatas dapat dibedakan dengan melihat ukuran kristalnya . Batuan beku volkanik dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu, batuan volkanik instrusif, batuan beku ekstrusif (ekplosif) yang sering disebut dengan batuan fragmental dan batuan volkanik ekstrusif (efusif), seperti aliran lava.
Di Indonesia batuan beku ekstrusif lebih didominasi batuan yang bertekstur fragmental atau sering disebut batuan piroklastik yang akan dikelompokkan dengan klasifikasi yang berbeda dengan batuan beku non fragmental.
Referensi: Bahan Kuliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar